a Rapunzelya story *******
once upon a time......
Kamis, 07 Maret 2024
Karya Tulis Ilmiah ^^ Peranan dan Perkembangan Keraton Surosowan Banten
KARYA TULIS ILMIAH
PERANAN DAN PERKEMBANGAN
KERATON SUROSOWAN BANTEN
Disusun oleh:
1. Amanda
2. Eliza Maya
3. Muhammad Rasya
4. Bunga Aulia
5. Dedeh Padilah
6. Chaterine Amelia Kencana
7. Eliawati
8. Muhammad Munasrullah
SMA NURUL HUDA CISOKA
JL. RAYA CISOKA-MEGU KP. SECANG RT.05/ 04 KEL. CEMPAKA KEC.CISOKA KAB.TANGERANG
BANTEN
Abstrak
Surosowan Palace is a palace in Banten. The existence of the Keraton in a kingdom is very important because it is the main building, namely as the center of the central Kingdom. During the reign of Banten, the building of the palace was then upgraded, and it is said that it also involved a Dutch builder, Hendrik Lucasz Cardeel, a Dutch architect who embraced Islam and held the title Prince Wiraguna. The 2 meter high dividing wall surrounds the palace area of approximately 3 hectares. Surowowan is similar to a strong Dutch fort with bastions (diamond-shaped corners of the fort) on the four corners of the building. So that in its heyday Banten was also called the City of Diamonds. Currently, the buildings inside the palace walls are no longer intact. It left only the ruins of the walls and foundations of the tens of square rooms.
Abstrak
Keraton surosowan adalah sebuah keraton di Banten. Keberadaan Keraton dalam suatu kerajaan sangatlah berperan penting karena sebagai bangunan inti yaitu sebagai pusat Kerajaan pusat. Pada masa penguasa Banten selanjutnya bangunan keraton ini ditingkatkan bahkan konon juga melibatkan ahli bangunan asal Belanda, yaitu Hendrik Lucasz Cardeel, seorang arsitek berkebangsaan Belanda yang memeluk Islam yang bergelar Pangeran Wiraguna. Dinding pembatas setinggi 2 meter mengitari area keraton sekitar kurang lebih 3 hektare. Surosowan mirip sebuah benteng Belanda yang kokoh dengan bastion (sudut benteng yang berbentuk intan) di empat sudut bangunannya. Sehingga pada masa jayanya Banten juga disebut dengan Kota Intan. Saat ini bangunan di dalam dinding keraton tak ada lagi yang utuh. Hanya menyisakan runtuhan dinding dan pondasi kamar-kamar berdenah persegi empat yang jumlahnya puluhan.
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah yang berjudul “PERANAN DAN PERKEMBANGAN KERATON SUROSOWAN BANTEN” telah diajukan dalam studi tur SMA Nurul Huda Cisoka. Pada hari Sabtu, 17 Februari 2024.
Cisoka, 26 Februari 2024
Menyetujui,
Pembimbing Penguji
LIYA SUPLIANA, S.Pd. HAERUDIN, S.Pd
Kepala sekolah
SMA NURUL HUDA
AHMAD RIFAI, S.E.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Wr. Wb.
Dengan rasa syukur dan tawadhu penyusun panjatkan kehadirat ilahi Robbi dengan sifat rahman dan rahim-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Walaupun masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan.
Shalawat dan salam keberkahan semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW dan kepada keluarga, para sahabat, para pewaris dan penerus risalah-nya.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan dukungan dari semua pihak, untuk itu, kami mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Ahmad Rifai, S.E. selaku kepala sekolah SMA NURUL HUDA CISOKA.
2. Orang Tua kami Masing-masing yang setia mendukung dan memberikan motivasi.
3. Ibu Liya Supliana, S.Pd. selaku Pembimbing yang sudah meluangkan waktunya untuk mengajari dan membimbing kami.
3. Rekan- rekan yang memberikan support dan kerjasama.
4. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan,Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan karya ilmiah ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan banyak terima kasih, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca umumnya.
Cisoka, 26 Februari 2024
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ………………………………………………………………………….i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan masalah............................................................................................ 2
C. Tujuan penulisan.............................................................................................. 2
D. Manfaat penulisan............................................................................................ 2
E. Sistematika penulisan ...................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Keraton ………………................................................................. 4
B. Fungsi dan Peran Keraton ……………………............................................... 4
C. Sejarah keraton Surosowan Banten.................................................................. 5
D. Kajian Arkeologi Keraton Surosowan Banten................................................. 8
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................... 12
B. Kritik Dan Saran................................................ ........................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 14
LAMPIRAN.............................................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banten merupakan salah satu provinsi dalam NKRI yang letaknya sangat strategis, ditetapkan pada tanggal 17 Oktober tahun 2000 berdasarkan UU No.23 tahun 2000. Sebelumnya Banten merupakan bagian wilayah Jawa Barat, berada di antara jalur lalu lintas ekonomi antara Jawa dan Sumatra yang menjadi urat nadi perekonomian di tanah air. Banten dahulu dikenal dengan nama Bantam pada masa lalu merupakan sebuah daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, serta dengan masyarakat yang terbuka dan makmur. Banten mempunyai latar belakang sejarah yang sangat panjang.
Daerah Banten yang kini merupakan salah satu provinsi di Indonesia tergolong kaya akan warisan budaya dari berbagai masa yaitu Prasejarah, Hindu-Budha ( atau Klasik), Islam, Kolonial dan Kemerdekaan. Dari warisan budaya yang paling menonjol ialah yang berasal dari masa Islam berupa bekas perkotaan yang tumbuh dan berkembang hingga mencapai kejayaannya sekitar abad XVII.
Provinsi Banten yang kaya akan sejarahnya ditandai dengan banyaknya museum yang dimiliki oleh provinsi ini, diantara museum-museum yang terdapat di Banten yaitu: Museum Benteng Heritage, Museum Multatuli, Museum Negeri Provinsi Banten, Museum Sepeda Keliling Dunia, Museum Tari & Musik Nusantara, Museum Universitas Pelita Harapan (MUPH), dan Museum situs Kepurbakalaan Banten Lama.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mencoba menyusun karya ilmiah yang berjudul ”PERANAN DAN PERKEMBANGAN KERATON SUROSOWAN BANTEN “
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pertimbangan historis dan pemikiran yang dipaparkan dalam pembahasan di atas, Karya Tulis Ilmiah ini memfokuskan kajian terhadap “Peranan dan Perkembangan Keraton Surosowan Banten” Pelacakan terhadap kajian diatas didasarkan permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah Keraton Surosowan Banten?
2. Apa saja fungsi dan peran dari Keraton Surosowan Banten?
3. Bagaimana Kajian Arkeologi Keraton Surosowan Banten?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Penelitian Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini mempunyai tujuan baik yang bersifat umum maupun khusus sehingga dapat memberikan arah terhadap peristiwa yang akan dikaji.
1. Tujuan Umum
a. Menuntut Ilmu semata-mata untuk beribadah kepada Allah Subhanallahu wa ta’ala.
b. Merekonstruksi peristiwa masa lampau secara kritis, analitis, sistematis dan logis.
c. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai kelulusan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui sejarah Keraton Surosowan Banten
b. Mengetahui fungsi dan peran Keraton Surosowan Banten
c. Mengetahui kajian arkeologi Keraton Surosowan Banten
D. Manfaat Penelitian
Penulisan Karya Ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat baik yang bagi para pembaca maupun bagi penulis sendiri.
1. Bagi penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Keraton Surosowan Banten.
2. Bagi siswa untuk membantu siswa dalam menambah wawasan dan pengetahuan di luar sekolah dalam sejarah.
E
. Sistematika Penulisan
Karya tulis ilmiah ini terdiri atas 3 bab. Pada bab I pendahuluan, bab II pembahasan, bab II penutup serta daftar pustaka dan lampiran.
BAB II
LANDASAN TEORI
Keraton merupakan kumpulan bangunan tempat tinggal raja dan keluarganya. Sekaligus dijadikan sebagai pusat kegiatan polittik, ekonomi, social, serta budaya. Selain itu biasanya para pejabat tinggi kerajaan, bangsawan dan keluarga raja biasanya tinggal di sekitar istana juga. Keberadaan Keraton dalam suatu kerajaan sangatlah berperan sangat penting karena sebagai bangunan inti yaitu sebagai pusat kerajaan pusat kota.
Keraton Surosowan adalah sebuah keraton di Banten. Yang dibangun sekitar tahun 1552-1570 pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin, yang di kenal sebagai pendiri dari Kesultanan Banten.
Bentuk keraton Surosowan mulai mengalami perubahan pada masa pemerintahan Sultan Haji tahun 1672-1678. Perubahan bangunan ini dilakukan karena keraton mengalami kehancuran yang dilakukan oleh Belanda pada tahun 1680. Yang mana proses pembangunannya melibatkan arsitek yang ahli asal Belanda, yaitu Hendrik Lucasz Cardeel. Keraton dibangun dengan penambahan dinding di bagian sisinya. Dinding pembatas setinggi 2 meter mengitari area kraton sekitar kurang lebih 3 hektar, yang mirip sebuah benteng belanda yang kokoh dengan Bastion di bagian empat sudut bangunannya.
Pada tahun 1808, Keraton mengalami kehancuran kembali oleh Belanda, sejak saat itu Keraton Surosowan hanya tinggal puing-puingnya saja. Dan saat ini sebagian besar sisa-sisa banguan masih terpendam di dalam tanah, dan hanya sebagian kecil yang sudah dimunculkan lewat beberapa kali evakuasi yang dilaksanakan oleh Direktorat Perlindungan dan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Universitas Indonesia sejak 1967.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keraton
Perlu kita pahami bahwa, Keraton berasal dari kata ka-ra-tuan yang berarti tempat tinggal raja atau ratu. Keraton juga disebut dengan istilah kedaton yang berasal dari kata ke-datu-an, yang berarti yaitu memiliki arti tempat datu-datu atau ratu-ratu (raja-raja).
Dalam bahasa indonesia disebut istana tetapi istana bukan keraton, karena istana hanya menunjukkan arti tempat raja sedangkan keraton memiliki arti yang lebih luas. Yang mana, selain dijadikan sebagai tempat tinggal keraton juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan kebudayaan. Selain itu biasanya para pejabat tinggi kerajaan, bangsawan dan keluarga raja biasanya tinggal di sekitar istana juga. Keberadaan keraton dalam suatu kerajaan sangatlah berperan sangat penting karena sebagai bangunan inti yaitu sebagai pusat kerajaan pusat kota. Menurut pandangan kosmologis dan religiumagis yang bersumber pada tradisi bangsa Indonesia, keraton merupakan pusat kekuatan gaib yang berpengaruh pada seruruh kehidupan masyarakat.
B. Fungsi dan Peran Keraton
Keraton merupakan bangunan yang amat penting. Seperti halnya Keraton pada umumnya di Jawa, Keraton juga di samping itu dijadikan sebagai alat pengintaian musuh dan pertahanan dari serangan musuh yang hendak melawan. Dan Keraton juga berfungsi, yang mana dapat dikatagorikan menjadi dua fungsi yaitu fungsi Keraton sebelum kemerdekaan Republik Indonesia dan pada masa kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada masa sebelum kemerdekaan RI:
• Sebagai tempat tinggal raja dan keluarganya
• Sebagai pusat pemerintahan
• Sebagai pusat kebudayaan dan perkembangan
Pada masa setelah kemerdekaan RI
• Sebagai objek wisata dan pengembangan ilmu pengetahuan
• Sebagai museum Perjuangan Bangsa
C. Sejarah Keraton Surosowan
Berdasarkan sejarah, Keraton surosowan berdiri pada abad 17 (1552-1570) merupakan bangunan yang memegang peranan sangat penting bagi sebuah kerajaan. keraton Surosowan juga memiliki makna ganda, yakni sebagai bangunan tempat tinggal sultan dan keluarganya serta perangkat kerajaan lainnya, dan sebagai pusat kerajaan Banten. Mengikuti pola umum tata kota kerajaan Islam di Indonesia, keraton Surosowan juga merupakan pusat kota Banten. Demikian pula, alun-alun terletak di sebelah Utara keraton, mesjid Agung Banten di sebelah Barat keraton, pasar Karangantu di sebelah timur, dan pelabuhan berada di sebelah utara.
Nama Keraton Surosowan diberikan oleh Sultan Hasanuddin atas petunjuk ayahnya, Sunan Gunung Jati. Sementara itu, ada orang Belanda yang menyebutnya Fort Diamont 'Kota Intan'. Sementara itu, dalam Sajarah Banten, Keraton Surosowan disebut juga dengan Gedong Kedaton Pakuwuan. Keraton Surosowan dibangun pertama kali pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (1552 - 1570). Sebagai pendiri Keraton, Sultan Hasanuddin diberi gelar Maulana Hasanuddin Panambahan Surosowan. Penguasa Banten lain yang menggunakan nama Surosowan dalam gelarnya adalah Sultan Muhammad yang naik takhta tahun 1580, yakni Kanjeng Ratu Banten Surosowan.
Keraton Surosowan dibangun pertama kali pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (1552--1570), sedangkan tembok kelilingnya (benteng) yang terbuat dari bata dan karang dibangun oleh Maulana Yusuf (1570--1580). Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651--1672), keraton ini hancur akibat terjadi peperangan dengan Sultan Haji yang dibantu Belanda. Pada masa pemerintahan Sultan Haji (1672--1678) keraton ini dibangun kembali di atas puing-puing Keraton Sultan Ageng Tirtayasa yang sudah rata dengan tanah. Pendirian keraton ini dikerjakan oleh arsitek Belanda bernama Hendrick Lucaszoon Cardeel tahun 1680-1681. Pada tahun 1808 terjadi perselisihan Sultan Banten dengan Belanda. Pada tahun itu juga Keraton Surosowan dihancurkan oleh Belanda di bawah pimpinan Daendels. Penghancuran tersebut berlangsung hingga tahun 1832. Sebagian material bangunannya diambil untuk membangun bangunan Belanda lainnya.
Menurut ahli sejarah, dinding kediaman Sultan Banten dibuat dari bata dan dibangun lebih tinggi dari daerah sekitarnya serta diberi tembok keliling (benteng). Atapnya bersusun dua terbuat dari genteng. Selain tempat tinggal Sultan, di dalam benteng terdapat pula bangunan-bangunan untuk istri dan kerabat Sultan. Tempat kediaman Sultan berbentuk empat persegi panjang dan terletak berdekatan dengan kolam Pancuran Mas. Bangunan-bangunan di dalam Keraton Surosowan itu dibuat dengan menggunakan bata dan batu karang. Di bagian lain terdapat beberapa kandang kuda dan tempat keretanya.
Tembok keliling (benteng) Keraton Surosowan yang terbuat dari bata dan batu karang dibangun oleh Maulana Yusuf (1570-1580). Pada masa Sultan Muhammad berkuasa (1580 -1596), keraton ini pernah dibakar oleh Yudanegara. Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1672) keraton ini hancur akibat terjadi peperangan dengan Sultan Haji yang dibantu Belanda. Pada masa pemerintahan Sultan Haji (1672-1687) keraton ini dibangun kembali di atas puing-puing Keraton Sultan Ageng Tirtayasa yang sudah rata dengan tanah. Pendirian Keraton dikerjakan oleh arsitek Belanda bernama Hendrick Lucaszoon Cardeel pada tahun 1680- 1681. Pada tahun 1808 terjadi perselisihan Sultan Banten dengan Belanda. Pada tahun itu juga Keraton Surosowan dihancurkan oleh Belanda pimpinan Daendels. Penghancuran tersebut berlangsung hingga tahun 1832. Sebagian material bangunannya diambil untuk membangun bangunan Belanda lainnya di Serang dan sekitarnya
Keraton Surosowan saat ini telah hancur. Sisa-sisa bangunan yang masih terlihat jelas hanyalah tembok keliling Keraton, beserta sebagian sisa-sisa fondasi, lantai, dan sebagian kecil dinding bangunan di dalam Keraton. Tembok benteng Keraton yang masih tampak itu, berukuran 300 x 100 meter dengan lebar 3-5 meter. Kompleks Keraton Surosowan ini letaknya menghadap ke utara dan pintu rnasuknya terdapat pada sisi utara dan sisi timur. Pada keempat sudut tembok keliling terdapat bagian yang menjorok keluar, yang disebut dengan bastion. Pada bagian dalam keempat sudut tersebut terdapat pintu masuk menuju ruangan di dalam tembok. Keraton ini dulunya dikelilingi oleh parit sebagai bagian dari sistem pertahanan . Sebuah berita asing yang dianggap tertua memberikan informasi tentang Keraton Surosowan. Berita itu diperoleh dari Verhaghen berdasarkan kunjungannya pada bulan Maret 1600.
Di sana juga terdapat ruangan yang disediakan bagi para perajin (di antaranya perajin emas) dalam kedudukannya sebagai budak untuk melakukan pekerjaannya. Kemudian ia berjalan melalui pintu gerbang kedua yang diukir indah sekali, diapit oleh dua rumah sederhana yang diperuntukkan bagi budakbudak milik. Kemudian ia sampai di lapangan luas (alun-alun) dan masjid kerajaan. Pada sisi kiri terdapat rumah jaga lainnya dengan pengawal bukan bangsawan (orang biasa). Antara rumah jaga dan jalan masuk ke istana terdapat portal yang diukir. Dari sinii seseorang dapat melihat satu kolam kecil dan sebuah balai atau paviliun di atas tiang (rumah panggung), tempat ditebarkannya tikartikar yang dianyam indah sekali.
Menurut Paulus van Solt, bahwa sebagian bahan yang digunakan untuk bangunan dalam Keraton adalah kayu dan bambu. Diceritakan pula bahwa Keraton menghadap ke utara dan dikelilingi parit serta rumah-rumah kecil. Di sebelah kanan gerbang utama terdapat rumah jaga dan setelah melalui pintu masuk Keraton terlihat ada tempat terbuka dengan tiang dan permadani. Bangunan di kompleks keraton ini dikatakan pula pernah rusak terbakar pada tahun 1605 dan 1607. Kerusakan berikutnya terjadi ketika terjadi peperangan antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji (sekitar 1672). Namun, Lucas Cardeel kemudian mengadakan renovasi kembali untuk Sultan Haji, pada tahun 1680 - 1681. Tidak diketahui dengan pasti apakah pada tahun-tahun setelah pemerintahan Sultan Haji, bangunan Keraton dan benteng Surosowan mengalami perombakan-perombakan. Berita-berita yang diperoleh hanyalah mengenai kerusakan Keraton tanpa keterangan adanya perbaikan. Seorang pegawai tinggi khusus dari Dewan Hindia Belanda, W.H. Van Ijsseldijk, pada tanggal 9 September 1808 pernah berjalan-jalan melewati tembok kediaman Sultan. Dikatakan bahwa tempat itu tidak menarik, tua, dan rusak. Pada tahun ini juga Komandan Philips Pieter Der Puy terbunuh di dalam Keraton Surosowan. Akibatnya Keraton dan benteng Surosowan dihancurkan oleh Daendels dalam tahun itu juga. Penghancuran tersebut berlangsung hingga tahun 1832. Hancurnya Surosowan mengakibatkan dibangunnya Keraton Kaibon sebagai pusat pemerintahan yang baru pada masa sultan Muhammad Syafiuddin (1808 -1813).
Dinding kediaman Sultan Banten dibuat dari bata dan dibangun lebih tinggi dari daerah sekitarnya serta diberi tembok keliling (benteng). Atapnya bersusun dua terbuat dari genteng. Selain tempat tinggal Sultan, di dalam benteng terdapat pula bangunan-bangunan untuk istri dan kerabat Sultan. Tempat kediaman Sultan sendiri berbentuk empat persegi panjang dan terletak berdekatan dengan kolam Pancuran Mas. Bangunan-bangunan di dalam Keraton Surosowan itu dibuat dengan menggunakan bata dan batu karang. Di bagian lain terdapat beberapa kandang kuda dan tempat keretanya.
Pembangunan Kota Banten Lama mulai berkembang pesat dan "modern" setelah kedatangan Belanda. Wouter Schouten dalam Oost-Indische Voyagie (1676) mengatakan bahwa pada tahun 1664 Banten sudah dikelilingi tembok bata yang kuat dan bermeriam. Pada masa pemerintahan Sultan Abu Nasr Abdul Qahhar (1672-1687), Keraton Surosowan diberi benteng keliling . Sehingga, keraton Surosowan yang ada sekarang ini merupakan sisa dari sisa-sisa kehancurannya.
D. Kajian Arkeologi Keraton Surosowan
Keraton Surosowan salah satu peninggalan zaman purbakala Banten yang memiliki tiga gerbang masuk, masing-masing terletak di sisi utara, timur, dan selatan. Namun, pintu selatan telah ditutup dengan tembok, tidak diketahui apa sebabnya. Pada bagian tengah keraton terdapat sebuah bangunan kolam berisi air berwarna hijau, yang dipenuhi oleh ganggang dan lumut. Di keraton ini juga banyak ruang di dalam keraton yang berhubungan dengan air atau mandi-mandi (petirtaan). Salah satu yang terkenal adalah bekas kolam taman, bernama Bale Kambang Rara Denok. Ada pula pancuran untuk pemandian yang biasa disebut “pancuran mas”.
Kolam Rara Denok berbentuk persegi empat dengan panjang 30 meter dan lebar 13 meter serta kedalaman kolam 4,5 meter. Ada dua sumber air di Surosowan yaitu sumur dan Danau Tasikardi yang terletak sekitar dua kilometer dari Surosowan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sisa-sisa struktur bangunan keraton Surosowan baru berhasil dimunculkan lewat serangkaian penelitian arkeologi pada bagian tengah keraton. Sementara itu, sisi sebelah barat dan timur bagian dalam keraton masih berupa gundukan tanah yang ditumbuhi rerumputan. Khusus untuk struktur meliputi areal yang cukup luas dan temuan yang cukup padat, maka dibagi menjadi sector.
Dari analisis struktur bangunan, diketahui bahwa ada beberapa tipe pondasi digunakan di keraton Surosowan. Tipe yang banyak digunakan adalah tipe yang terdiri atas enam lapisan; dua lapisan terbawah menggunakan karang berbentuk kotak seadanya, dan empat lapisan di atasnya menggunakan bahan bata. Tiap lapisan disusun sedikian rupa sehingga tersusun secara simetris makin ke atas makin mengecil.
Dari struktur dinding juga diketahui terdapat beberapa tipe, umumnya adalah berupa susunan bata utuh sedemikian rupa sehingga dari sisi luar dinding terlihat: lapis pertama berupa susunan sisi tebal-panjang bata (strek), lapis kedua berupa susunan sisi tebal-lebar bata (kop), lapis ketiga kembali sama seperti lapis pertama,lapis keempat sama dengan lapis kedua, dan seterusnya. Sementara itu, dari struktur lantai diketahui bahwa digunakan dua bahan yaitu ubin (untuk ruang yang penting) dan bata (untuk ruang yang kurang penting dan jalan/gang).
Struktur bangunan juga diketahui bahwa keraton Surosowan yang tampak sekarang ini juga dibangun secara bertahap. Dari analisis tata letak bangunan, khususnya struktur bangunan di dalam komplek keraton, diperoleh terdapat: kediaman sultan, bangunan untuk istri dan kerabat keraton, bangunan terbuka dengan tiang dan permadani, Roro Denok (kolam dan bale kambang), kolam Pancuran Mas, Siti luhur, Made bahan, Made mundu, Made gayam, kandang kuda, dan tempat kereta kuda. Berdasarkan data penelitian di dalam kerton yang masih terlihat dapat dikatakan bahwa bangunan yang dianggap sama yaitu: kolam Roro Denok (sector D) dan kolam Pancuran Mas 6 (Sektor G).
Bangunan kediaman sultan terletak antara kolam Pancuran Mas, bagian utara (depan) sektor ini terdapat 20 umpak sebagai dasar tiang, terdiri atas 12 umpak di sisi barat dan 8 umpak di sisi timur. Mungkin dua kelompok umpak ini dahulunyamerupakan dua bangunan panggung yang saling berhadapan. Di tengah “halaman” antara dua kelompok umpak tadi terdapat sisa struktur lengkung tapal kuda, yang diduga reruntuhan gapura di depan bangunan ini. Di sebelah selatan (belakang) sektor ini terdapat ruang-ruang dan kolam mandi dengan tangga ke dalamnya. Selain itu, madhebahan menurut naskah G LOr 27389 adalah gapura besar keraton; madhemundu dan madegayam adalah pos jaga yang terdapat di madhebahan; dan didekat madhegayam terdapat sitiluhur yang letaknya bersebelahan dengan gudang senjata dan kandang kuda.
Secara keseluruhan, berdasarkan peta tahun 1900, tata letak keraton Surosowan berbeda dengan keraton Cirebon, Yogyakarta dan Surakarta. Jika pada keraton di Cirebon, Yogyakarta, dan Surakarta terbagi atas tiga halaman, maka keraton Surosowan secara garis besar hanya memiliki dua halaman (di luar dan di dalam benteng). Di dalam benteng terdapat :
(a) istana sultan,
(b) kolam Roro Denok,
(c) Datulaya,
(d) kolam Pancuran Mas,
(e) gerbang utara, dan
(f) gerbang timur.
Sementara, di luar benteng terdapat :
(a) alun-alun,
(b) watu gilang,
(c) mesjid Agung Banten,
(d) bangunan Tiyamah,
(e) srimanganti,
(f) meriam Ki Amuk, dan
(g) baledana.
Sementara itu, berdasarkan analisis hubungan lokasional dan fungsional diketahui bahwa semua struktur bangunan yang tampak sekarang saling berhubungan dan memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Bangunan di dalam benteng sebelah kanan/barat (sektor A) berkaitan dengan bangunan persenjataan dan pertahanan. Bangunan di depan gerbang sebagai bangunan utama ‘kantor’ dan aktivitas sultan (sektor B sisi Timur), dan sebagai bangunan tenaga pendukung atau pelayan kerajaan (sektor B sisi Timur) serta sebagai tempat kediaman kerabat sultan (sektor B sisi selatan). Di sebelah timur sector B , terdapat kediaman sultan (sektor E) dan taman kolam Roro Denok dengan bale kambangnya di depannya (sector D). Bangunan-bangunan pada sisi selatan keraton berkaitan dengan penampungan air bersih, pemandian, dan bak pengaturan air kotor (sektor G) , serta sebagai bangunan ‘karyawan’ keraton (sektor H).
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keraton berasal dari kata ka-ra-tuan yang berarti tempat tinggal raja atau ratu. Keraton juga merupakan bangunan yang amat penting. Seperti halnya Keraton pada umumnya di Jawa, Keraton juga di samping itu dijadikan sebagai alat pengintaian musuh dan pertahanan dari serangan musuh yang hendak melawan.
Keraton Surosowan dibangun pertama kali pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (1552 - 1570). Sebagai pendiri Keraton, Sultan Hasanuddin diberi gelar Maulana Hasanuddin Panambahan Surosowan. Penguasa Banten lain yang menggunakan nama Surosowan dalam gelarnya adalah Sultan Muhammad yang naik takhta tahun 1580, yakni Kanjeng Ratu Banten Surosowan. keraton Surosowan secara garis besar hanya memiliki dua halaman (di luar dan di dalam benteng).
Di dalam benteng terdapat :
(a) istana sultan,
(b) kolam Roro Denok,
(c) Datulaya,
(d) kolam Pancuran Mas,
(e) gerbang utara, dan
(f) gerbang timur.
Sementara, yang di luar benteng terdapat :
(a) alun-alun,
(b) watu gilang,
(c) mesjid Agung Banten,
(d) bangunan Tiyamah,
(e) srimanganti,
(f) meriam Ki Amuk, dan
(g) baledana.
B. Kritik dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, saran kami adalah terus lestarikan Keraton Surosowan Banten dengan cara menjaga dan merawat bangunan dan tata ruang serta benda – benda peninggalan sultan-sultan. Karena Keraton Surosowan ialah sebuah peninggalan sejarah yang mengandung banyak arti, arti keagamaan, arti filsafat dan arti kultural ( kebudayaan ). Yang masih menjunjung tinggi nilai – nilai filosofinya.
DAFTAR PUSTAKA
https://buku.kemdikbud.go.id/katalog/Sejarah-Indonesia-Semester-1-Kelas-XI
https://buku.kemdikbud.go.id/katalog/Sejarah-Indonesia-Semester-2-Kelas-XI
https://kabarbanten.pikiran-rakyat.com/seputar-banten/pr-596050993/keraton-surosowan-banten-berikut-fungsi-dan-sejarah-berdirinya
https://museumnusantara.com/keraton-surosowan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Surosowan
https://scholarhub.ui.ac.id/kajian_arkeolog_keraton-surosowan/
https://perpusmanja.files.wordpress.com/2019/01/buku-siswa-kelas-11-sejarah-indonesia
Soal USP Sejarah Kelas XII
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan menyilang huruf a, b, c, d , atau e!
1. Munculnya gerakan reformasi bertujuan untuk…
a. memperbaiki tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
b. mewujudkan masyarakat adil makmur berdasar Pancasila dan UUD 1945
c. melindungi sgenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
d. memajukan kesejahteraan umum
e. mencerdaskan kehidupan bangsa
2. Tekanan terhadap kepemimpinan Soeharto menjelang kejatuhan Orde Baru berasal dari…
a. Ketua PBB
b. MPR
c. Mahasiswa
d. MA
e. DPR
3. Presiden Soeharto mengumumkan pemberhentian dirinya pada tanggal …
a. 13 Mei 1998
b. 14 Mei 1998
c. 17 Mei 1998
d. 21 Mei 1998
e. 22 Mei 1998
4. Berikut ini adalah mahasiswa yang dikenal sebagai Pahlawan Reformasi, kecuali…
a. Elang Mulya Lesmana
b. Arif Rahman Hakim
c. Hafdin Royan
d. Hendriawan Sie
e. Heri Hartanto
5. Dampak dari tewasnya 4 mahasiswa Tri Sakti pada tanggal 12 Mei 1998 adalah …
a. munculnya gelombang aksi solidaritas yang berujung pada kerusuhan Mei 1998
b. terjadi krisis sosial yang menyebabkan terpecahbelahnya masyarakat Indonesia
c. beban anggaran negara bertambah karena harus menyelesaikan kekisruhan akibat demonstrasi
d. kepercayaan masyarakat terhadap mahasiswa meningkat drastic
e. muncul konflik sosial akibat ketidakpuasan masyarakat terhadap universitas sebagai penyelenggara Pendidikan
6. Tragedi Trisakti telah menyulut terjadinya peristiwa anarkhis tanggal 13 dan 14 mei 1998, yakni ...
a. pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa yang disukung Masyarakat
b. penyerbuan kantor pusat PDI yang diduga dilakukan oleh kelompok PDI pimpinan Suryadi
c. pembakaran terhadap mobil-mobil mewah milik para pejabat yang dianggap pro kapitalisme
d. kerusuhan dan penjarahan ribuan tempat tinggal, kantor-kantor, pertokoan dan kendaraan-kendaraan terutama milik keturunan Cina
e. peristiwa penculikan para aktivis Mahasiswa dan tokoh-tokoh LSM oleh intelijen pemerintah orde baru
7. Beberapa kemajuan yang dicapai Kabinet Sukiman- Suwirya adalah …
a. Perusahaan kecil mengalami kemajuan
b. Perlindungan terhadap kaum diperhatikan
c. Perluasan lapangan pendidikan
d. Perluasan lowongan pekerjaan
e. Perlindungan kaum Perempuan
8. Salah satu dampak pelaksanaan sistem demokrasi liberal di Indonesia adalah…
a. Sering terjadi pergantian kabinet dalam waktu singkat
b. Program kabinet sering tidak dapat dilaksanakan secara menyeluruh
c. Sering terjadi persaingan antar partai
d. Banyak munculnya partai baru
e. Tidak adanya Kerjasama yang baik dalam kabinet
9. Agenda Reformasi yang muncul pasca krisis multidimensi yang melanda Indoensia pada tahun 1997-1998 berisi tuntutan rakyat terhadap pemerintah Orde Baru untuk memperbaiki kinerja pemerintahannya. Berikut yang tidak termasuk agenda Reformasi 1998 adalah …
a. bubarkan Orde Baru dan adili Soeharto beserta kroninya
b. hapuskan dwifungsi ABRI
c. kembali ke UUDS 1950 dan bentuk DPRS
d. tegakkan supremasi hukum dan HAM
e. hapuskan praktik KKN
10. Berikut ini adalah beberapa alasan penolakan terhadap kepemimpinan B.J. Habibie, kecuali …
a. B.J. Habibie telah melakukan kudeta terhadap kekuasaan Suharto
b. secara hukum formal pengangkatan B.J. Habibie tidak konstitusiona
c. kepemimpinan B.J. Habibie merupakan bagian dari rezim Orde Baru
d. B.J. Habibie mengucapkan sumpah dan janji di depan Mahkamah Agung
e. B.J. Habibie diyakini tidak mampu memberantas praktik-praktik KKN
11. Presiden Abdurrahman Wahid melakukan langkah-langkah reformasi sejak awal kepemimpinannya. salah satunya menghapus dua kementerian yang dianggap pangkal korupsi dan menyumbat kebebasan berpendapat, yaitu …
a. Departemen sosial dan departemen agama
b. Departemen sosial dan departemen penerangan
c. Departemen pendidikan dan departemen pertanian
d. Departemen pertahanan keamanan dan departemen kelautan
e. Departemen pendidikan dan departemen social
12. Presiden yang memimpin Indonesia pada masa Reformasi secara berurutan antara lain:
a. SBY, Gusdur, Megawati, BJ Habibie
b. BJ Habibie, Megawati, Gusdur, SBY
c. Megawati, Gusdur, BJ Habibie, SBY
d. Gusdur, Abdurahman Wahid, Megawati, SBY, BJ Habibie
e. BJ Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati, SBY
13. Pahlawan yang gugur dalam penumpasan pemberontakan RMS adalah …
a. Letnan Kolonel Slamet Riyadi
b. Mayor Suryo Subandrio
c. Mayor Ahmad Wiranatakusumah
d. Letnan Kolonel Ahmad Yani
e. Jendral Sudirman
14. Dewan gajah dibentuk di daerah …
a. Sumatera Barat
b. Sumatera Selatan
c. Sumatera Utara
d. Sulawesi Utara
e. Kalimantan Barat
15. Salah satu faktor pendukung tampilnya PKI sebagai kekuatan politik adalah..
a. Berlakunya ajaran manipol, nasakom, dan resopim
b. Serah terima Irian Barat
c. Persaingan antar partai yang tidak sehat
d. Berlakunya kembali UUD 1945
e. Munculnya banyak partai baru
16. Gagasan PKI untuk mempersenjatai buruh dan tani disebut …
a. Angkatan kelima
b. Angkatan keenam
c. Angkatan ketiga
d. Angkatan keempat
e. Angkatan Pertama
17. Isu yang ditiupkan PKI dalam tubuh angkatan darat adalah …
a. Dewan jenderal
b. Dewan militer
c. Dewan revolusi
d. Dewan jabatan
e. Dewan Partai
18. Pembangunan kompleks olahraga Senayan adalah proyek yang dirancang pemerintah masa Demokrasi Terpimpin untuk menyelenggarakan..
a. CONEFO
b. GANEFO
c. NEFO
d. PBB
e. OLDNEFO
19. Upaya pembebasan Irian Barat melalui jalan diplomasi telah dimulai oleh pemerintah RI sejak tahun 1950 pada masa kabinet..
a. Sukiman
b. Natsir
c. Wilopo
d. Ali Sastroamijoyo
e. Suharto
20. Soekarno berusaha menciptakan kubu bangsa-bangsa tertindas yang progresif revolusioner menentang imperialism dan neo-kolonialisme dengan sebutan …
a. OLDNEFO
b. CONEFO
c. NEFO
d. GANEFO
e. UNTEA
21. Presiden Soekarno menunjuk Mayor Jenderal Soeharto sebagai panglima dalam operasi militer pembebasan Irian Barat dengan kesatuan yang disebut ..
a. Front Pancasila
b. UNTEA
c. Operasi Jayapura
d. Komando Mandala
e. Supersemar
22. Berbagai kesatuan aksi demonstrasi mahasiswa menuntut pembubaran PKI tergabung dalam sebuah barisan dikenal dengan istilah …
a. Tritura
b. Supersemar
c. Front Pancasila
d. Nawaksara
e. UNTEA
23. Pengelompokan partai politik terjadi pada masa Orde Baru yang merupakan bagian dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) adalah sebagai berikut, kecuali …
a. NU
b. Parmusi
c. Muhammadiyah
d. PSII
e. MIAI
24. Berdasarkan Teori Brahmana, perluasan budaya India dilakukan dengan cara ….
a. Kolonisasi oleh orang–orang India di Indonesia
b. Perkawinan antara golongan Brahmana dan orang Indonesia
c. Melakukan hubungan dagang antara orang Indonesia dengan India
d. Penyerbuan oleh Kerajaan India ke Kerajaan Indonesia
e. Menyebarkan budaya India di Indonesia
25. Salah satu ciri kehidupan yang menonjol pada masyarakat zaman mesolithikum atau zaman batu madya adalah hidup dari meramu dan berburu. Kebanyakan dari mereka hidup di gua-gua di tepi pantai. Hal ini terbukti dengan banyak ditemukannya ….
a. Mata tombak dan mata panah di dasar-dasar sungai di Indonesia
b. Peninggalan berupa menhir, sarkofagus dan pundek berundak
c. Alat-alat rumah tangga berupa periuk belanga dan manik-manik
d. Sampah dapur yang dikenal dengan sebutan Kjokkenmoddinger
e. Cerukan yang digunakan sebagai tempat tinggal
26. Kesultanan Banten mengalami kemakmuran pada masa pemerintahan ....
a. Sultan Hasanudin
b. Sultan Maulana Yusuf
c. Sultan Ageng Tirtayasa
d. Sultan Abdul Mufachir Mamud Abdul Kadir Kenari
e. Sultan Maulana Malik Ibrahim
27. Di wilayah Banten banyak ditemukan sejumlah artefak masa pra-aksara zaman megalitikum yang terpusat di sekitar Gunung Pulosari. Salah satunya adalah Situs Citaman yang terletak di …
a. Kabupaten Serang
b. Kabupaten Lebak
c. Kabupaten Pandeglang
d. Kota Serang
e. Kota Pandeglang
28. Berikut ini negara-negara di Kawasan Indo Cina yang merupakan jajahan Prancis adalah....
a. Kamboja, Cina, dan Laos
b. Vietnam, Cina, dan Thailand
c. Filipina, Kamboja, dan Laos
d. Thailand, Cina, dan Vietnam
e. Vietnam, Laos, dan
29. Setelah Perang Dunia II, Inggris sebagai negara dengan tanah jajahan terluas di dunia kehilangan banyak negara jajahanya yang mengakibatkan perekonomiannya terpuruk, seperti....
a. di Asia, kehilangan Malaysia, India, dan Pakistan
b. di Afrika, kehilangan Ethopia
c. di Asia, kehilangan Indo Cina
d. di Asia, kehilangan Malaysia, Indonesia, dan Guam
e. di Amerika, kehilangan Argentina dan Brasil
30. Pakta pertahanan bentukan Amerika Serikat di kawasan Asia Tenggara yang bertujuan untuk membendung bahaya laten komunis adalah...
a. SEATO
b. CENTO
c. NATO
d. Pakta Warsawa
e. ANZUS
31. Berikut ini merupakan definisi dari program Marshall Plan adalah....
a. Program bantuan Amerika Serikat ke negara-negara Eropa Barat
b. Program bantuan ekonomi Amerika Serikat ke negara-negara Asia
c. Program bantuan ekonomi ke Yunani dan Turki
d. Pakta pertahanan Amerika Serikat di Eropa
e. Pakta pertahanan Amerika Serikat di kawasan Atlantik
32. Akumulasi dari konflik bipolar USA –USSR diperjelas dengan berdirinya NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) 4 April 1949 dan...
a. Pakta Warsawa pada tahun 1955
b. Pakta Warsawa pada tahun 1956
c. Pakta Warsawa pada tahun 1957
d. Pakta Warsawa pada tahun 1958
e. Pakta Warsawa pada tahun 1959
33. Berakhirnya PD II bukan berarti berakhir pula konflik di antra negara-negara besar di dunia. Konflik ini justru muncul di antara dua negara besar pemenang perang, yaitu Amerika Serikat dengan Uni Soviet. Hal tersebut terjadi karena kedua negara itu menganut paham ideologi yang saling bertentangan, yaitu....
a. Amerika Serikat dengan demokrasi komunisnya dan Uni Soviet dengan sosialis komunisnya
b. Amerika Serikat dengan sosialis liberalnya dan Uni Soviet dengan sosialis komunisnya
c. Amerika Serikat dengan demokrasi liberalnya dan Uni Soviet dengan sosialis komunisnya
d. Amerika Serikat dengan demokrasi liberalnya dan Uni Soviet dengan demokrasi komunisnya
e. Amerika Serikat dengan demokrasi liberalnya dan Uni Soviet dengan sosialis liberalnya
34. Pada tahun 1948, UNRRA dibubarkan dan sebagai gantinya dibentuk European Reconstruction Plan (ERP) yang lebih dikenal sebagai....
a. Marshall Plan
b. Colombo Plan
c. Oranje Plan
d. United Nation
e. NATO
35. Seluruh perilaku kehidupan berbagsa dan bernegara termasuk hubungan dengan bangsa-bangsa lain tercermin dalam pelaksanaan politik luar negeri sehinga harus mengacu pada ideologi....
a. bangsa
b. internasional
c. partai
d. kelompok
e. hankam
36. Salah satu alasan yang menyebabkan Indonesia tidak turut bergabung dalam pakta pertahanan SEATO adalah....
a. Indonesia bukan negara yang antikomunis
b. Indonesia tidak bermusuhan dengan Uni Soviet
c. bertentangan dengan politik luar negeri bebas aktif
d. Indonesia tidak sepaham dengan Amerika Serikat
e. Indonesia termasuk dalam negara Blok Timur
37. Pakta pertahanan di kawasan Eropa Timur yang anggotanya adalah negara-negara yang berhaluan komunis adalah....
a. SEATO
b. NATO
c. METO
d. Pakta Warsawa
e. ANZUS
38. Dua negara pemenang Perang Dunia II yang kemudian dikenal sebagai negara adikuasa adalah....
a. negara-negara Sekutu
b. Uni Soviet dan Sekutu
c. Sekutu dan Amerika Serikat
d. Uni Soviet dan Amerika Serikat
e. Jerman dan Jepang
39. Sistem ekonomi yang lebih banyak dianut oleh negara yang tergabung dalam Blok Barat adalah....
a. Sistem ekonomi sosialisme
b. sistem ekonomi komunisme
c. sistem ekonomi liberalisme-kapitalisme
d. sistem ekonomi merkantilisme
e. sistem ekonomi Islam
40. Penggagas berdirinya UNRRA setelah diganti dengan ERP adalah....
a. John Marshall
b. Richard Nixon
c. George C. Marshall
d. Harry Truman
e. Winston Churchill
41. Pencetus program bantuan dari AS untuk membantu negara-negara di kawasan Eropa Barat agar dapat membantun perekonomian negaranya adalah....
a. John Marshall
b. Richard Nixon
c. Harry Truman
d. George C. Marshall
e. Winston Churchil
42. Proses merdekanya negara-negara di Asia dan Afrika oleh para mantan penjajahnya biasa disebut.....
a. dekolonisasi
b. gerakan kemerdekaan
c. neokolonialisme
d. imperialisme
e. commonwealth
43. Munculnya tuntuta demokrasi , pengakuan HAM dan pembangunan yang berkelanjutan berkaitan dengan pengaruh …
a. Sentralisasi
b. Globalisasi
c. Urbanisasi
d. Rurialisasi
e. Monetisasi
44. Tuntutan penghapusan terhadap konsep Dwi Fungsi ABRI muncul pada akhir kekuasaan Orde Baru karena ABRI ....
a. Bersifat Otoriter
b. Menjadi alat penguasa
c. Menjadi kekuatan Hankam
d. Merupakan kekuatan terbesar di DPR
e. Tidak mendukung gerakkan Reformasi
45. Akibat yang dirasakan oleh rakyat hingga saat ini karena ;politik utang orde baru adalah ...
a. Kemandirian rakyat meningkat
b. Kesejahtraan rakyat meningkat
c. Rakyat ikut menanggung hutang
d. Rendahnya tingkat pengangguran
e. Tingginya angka pendapatan nasional
Jawablah Pertanyaan – pertanyaan di bawah dengan benar!
1. Apa penyebab jatuhnya Kabinet Wilopo?
2. Sebutkan keputusan yang dihasilkan dari sidang lanjutan PPKI tanggal 19 Agustus 1945!
3. Sebutkan nama-nama provinsi terjadinya Pemberontakan DI/TII!
4. Apa yang mendorong para pemuda untuk mengamankan Soekarno-Hatta?
5. Sebutkan dampak pelaksanaan sistem demokrasi liberal di Indonesia!
Soal Expression (disbelief, amazement) kelas X semester 2
1. Aiden : hi Ems! Do you know that our friend Nolan has become a movie star?
Emily : what? You must be kidding.
In the dialog above, Emily expresses a/ an...
a. sympathy d. pleasure
b. surprise e. sadness
c. permission
2. Dean : that is a nice new hat you’ve got!
Sam : really? Thanks. Mother bought for me yesterday.
The underlined sentence expresses a /an...
a. sympathy d. congratulation
b. pleasure e. sadness
c. compliment
3. Sandi : do you know that Ari has a girlfriend?
Dina : are you kidding! That’s not true.
The underline sentence express a / an ...
a. Disbelief d. compliment
b. Sadness e. pleasure
4. A : I made this dress for you.
B : that’s a wonderful dress. I love it. You are a great talented tailor!
A : thanks
The underline sentence express...
a. Disbelief d. compliment
b. Thanking e. pleasure
c. Sadness
5. Ekaz : I got the scholarship to London.
Adam : that’s great. Congratulation
Adam expresses a/ an...
a. sympathy d. congratulation
b. pleasure e. sadness
c. compliment
6. “you’re so wonderful”
The sentence above is the expression of...
a. sympathy d. congratulation
b. pleasure e. sadness
c. compliment
7. Casstiel : a terrible earthquake just struck Kansas this morning. Thousands of people died.
Naomi : are you sure? I don’t believe it dude!
The underlined sentence expresses a/ an...
a. Disbelief d. compliment
b. Sadness e. pleasure
c. Sympathy
8. The example of the expressions of Amazement is …
a. Thanks d. Serously?
b. How awesome e. are you kidding
c. I am sad
9. Beto : Have you heard the news that Anthony bought a new smartphone for 30 million rupiahs?
Beti: Are you serious? There is no way!
The underlined sentence expresses a/ an...
a. Disbelief d. compliment
b. Sadness e. pleasure
c. Sympathy
10. These are the examples of expressions Surprise, except …
a. You must be kidding me!
b. There is no way!
c. Yes, Thanks
d. It is a joke, right?
e. Seriously?
Langganan:
Postingan (Atom)